Text
Sastrawan salah pergaulan
Seniman itu harus kreatif dalam menjual karya. Salah satunya ditempuh oleh seorang perupa sepuh dengan strategi “kopoken”. Kopoken alias budheg ternyata bisa dipakai buat menjual karya seni. Sang Perupa Sepuh itu kalau karyanya ditawar, bakal pura-pura kopoken. Contoh, misal lukisannya yang seharga 300 juta rupiah, tiba-tiba sama calon pembelinya ditawar.
“Bagaimana kalau 200 juta, Pak?”
Perupa itu lalu menjawab,
“Apa? Empat ratus? Ya, sudah, nggak apa-apa. Saya manut. Silakan ditransfer saja secepatnya.”
Walhasil calon pembeli syok tapi sekaligus tidak bisa menghadapi strategi kopoken itu.
Dari 16 bab yang ada di buku ini, setidaknya tokoh utamanya ada 4: Unggun (adik tingkat Puthut EA saat kuliah), Andy (seniman yang dikenal oleh Puthut EA), Kromoleo (seorang bos penerbit buku di Jogja), dan Dodo (seorang pemuda kampung). Orang-orang ini, diceritakan memiliki pemikiran dan tingkah laku yang unik.
| F00309 | 899.221 Put s | Perpustakaan (Rak 899) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain